Cari Blog Ini

Selasa, 26 Oktober 2010

Tsunami Mentawai

JAKARTA , KOMPAS.com — Korban bencana gempa berkekuatan 7,2 skala Richter yang disusul tsunami setinggi 2 meter di Kabupaten Kepulauan Mentawai, sekitar 120 mil laut dari Kota Padang, Sumatera Barat, terus bertambah.


Sampai Selasa (26/10/2010) pukul 22.15 WIB, jumlah korban yang sudah terdata dan ditemukan sebanyak 112 orang. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang dihubungi pada Selasa malam menyebutkan, korban yang dinyatakan hilang sebanyak 502 orang dan yang mengungsi lebih dari 2.000 orang.
"Korban meninggal sudah mencapai 112 orang, dan evakuasi korban dilanjutkan esok pagi. Sebanyak 502 warga dinyatakan hilang dan 2.000 lebih warga mengungsi," katanya. Irwan mengatakan, kendala transportasi penanganan korban dan warga yang kini mengungsi belum tertangani optimal.
"Moda angkutan laut antarpulau terkendala gelombang laut, yang memaksa kapal terpaksa berbalik arah, tak berani meneruskan perjalanan," ungkapnya. Menurut pengalaman Kompas, perjalanan dengan kapal motor dari Padang ke Muara Siberut atau ke ibu kota Kabupaten Tua Peijat selama 6-8 jam, tergantung gelombang laut.
Untuk pelayaran antarpulau di Kepulauan Mentawai, hanya bisa dengan menyewa motor boat dengan biaya yang relatif mahal. Kalau naik kapal, harus ke Padang dulu, baru kemudian dari Padang ke pulau yang dituju.
Adanya korban warga asing karena Kepulauan Mentawai merupakan tujuan wisata wisatawan mancanegara yang suka berselancar. Puluhan kapal pesiar bertahan beberapa hari untuk menikmati ombak yang sudah diakui terbaik di dunia untuk berselancar. Sedikitnya 5.000 wisatawan mancanegara menikmati ombak Mentawai setiap tahunnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar